Thursday, June 2, 2016

Luapan yang Telah Menunggu Lama

Orang banyak salah kaprah.
Hanya menilai berdasarkan apa yang ada di wajah.
Saat melihat ku duduk di meja coklat kayu jati sambil membaca buku puisi, mereka tersenyum geli. Di pikirannya tak mungkin aku takluk oleh bait-bait indah ini.

Bukan soal mengikuti apa yang sedang digemari. Tapi ini puisi, saripati keindahan hidup.
Dan setiap kali bersentuhan dengannya, aku selalu kalah.

Aku cuek saja. Kuselami halaman demi halaman. Tenggelam dalam dunia yang belum sempat aku jamah.

Dalam tiap lembar nya, ada imajinasi yang menyala. Berpijar-pijar memohon keluar.

Aku tak tahan! Sudah terlalu lama tak merangkai huruf demi huruf. Kata demi kata. Menjadi kalimat-kalimat keresahan jiwa.

Kutumpahkan semua di media maya. Sedikit-sedikit, hingga aku tak sadar. Tahu-tahu, satu puisi sudah selesai.

Ya... Ini yang sedang kau baca.
Nikmatilah. Sebebasnya. Tanpa perlu takut salah kaprah.

No comments:

Post a Comment