Friday, November 25, 2011

A Journey for a Lifetime

Semua orang pasti punya 1 tempat yang ingin dikunjungi selagi masih hidup. Entah untuk sekedar liburan, menunaikan kewajiban, atau untuk menetap.

Jika gue ditanya, "tempat mana yang pengen lo kunjungi selagi masih hidup dan diberi kesempatan?" Maka gue akan dengan mantap, tegas, dan berwibawa, bakal jawab: Old Trafford Stadium, Manchester.

Old Trafford adalah stadion milik Manchester United, sebuah klub sepakbola yang gak perlu gue jelasin lagi. (kalo lo gak tau, maka gue asumsikan lo baru pulang dari gunung)
Old Trafford terletak di pinggiran kota Manchester. Alamat lengkapnya di Sir Matt Busby Way, Old Trafford, M16 ORA. Stadion ini adalah stadion terbesar kedua di Inggris dengan kapasitas sekitar 76.000 penonton. Kerennya lagi, stadion ini punya nickname"Theatre of Dreams"
(untuk informasi lain tentang stadion ini, silahkan googling saja ya)

Di stadion ini ada layanan Stadium Tour, dimana kita
dipersilahkan untuk keliling stadion bersama seorang tour guide dengan membayar tarif tertentu. Ada beberapa tempat yang wajib dikunjungi, seperti Manchester United Museum, ruang ganti pemain, Reds Cafe, Megastore, dll.
Stadium Tour ini bagaikan Heaven Tour buat gue.

Dan ini adalah beberapa foto yang menunjukan kemegahan dan keindahan stadion ini:



View dari atas. Asoy kan...

Patung Sir Matt Busby

Patung 3 pemain legendaris United. The Holy Trinity

An evening at Old Trafford :)

Ruang ganti pemain

Megastore

Pemandangan saat malam hari

Suatu hari nanti, gue akan ada diantara mereka :)

Alasan gue pengen banget kesini adalah karena gue penggemar Man United. Dan untuk menonton langsung klub kebanggan gue bermain di kandangnya adalah sebuah kewajiban yang gak bisa ditawar lagi. Ya, bagi gue pergi ke Old Trafford bagaikan pergi Umrah ke tanah suci. Gue yang sedari kecil udah jadi penggemar United merasakan fase-fase berubahnya keinginan menjadi sebuah kewajiban yang harus terpenuhi. Hati sudah mantap, tekad sudah bulat, ini adalah panggilan buat gue! Gue harus untuk nonton langsung United bertanding di Old Trafford!

Tekad ini semakin besar dan mengebu-gebu setelah kepulangan sahabat gue dari Old Trafford beberapa waktu lalu. (Damn you lucky bastard!)
Bahkan gue sampe bikin deklarasi sama beberapa sahabat penggemar Chelsea dan Liverpool untuk bersama-sama pergi ke Inggris dan menikmati pertandingan di stadion kebanggaan masing-masing dalam kurun waktu 5 tahun lagi. It means, gue akan pergi kesana paling lambat tahun 2016!

Entah apa jadinya nanti, yang pasti ga ada salahnya kan buat bermimpi dan punya harapan? Toh hal kaya gini gak ada ruginya sama sekali. Justru akan jadi motivasi. (Oke, gue mesti stop sebelum tulisan gue berubah jadi seperti motivator yang sedang berkhotbah di depan audiensnya)

Jadi, untuk mengakhiri post ini,
Tempat mana yang pengen lo kunjungi selagi masih hidup dan diberi kesempatan?









Thursday, November 24, 2011

Oleh - oleh dari OSLO - Kembali

Post dibawah ini adalah catatan perjalanan gue waktu ke Solo akhir 2010 kemarin. Terbagi dari 2 bagian, Melanglang dan Kembali. Sengaja ditulis di blog ini biar blog ini post-nya nambah (iya, gue tau gue emang males). Enjoy!

Karam

Keruh, samar-samar, tak tentu arah.
Aku melaju di tempat yang benar atau salah?

Berdesing, berisik, menderu.
Nampaknya roda kereta sedang bercinta dengan jalurnya.

Aneh, tidak biasa, absurd.
Perasaan ini, Aku rasa mereka sedang mengintip di balik jendela.

Terjun, ke lubang yang paling dalam, hampa.
Saat ini Aku hanya tau satu, lelahku tak sanggup melawan sepiku.

Senja Utama, 22-10-2010. 19.29


Persembahan bagi Para Penerjang Hari

Mereka berlalu lalang menjajakan semuanya...
Kripik tempe, sale' pisang, getuk.
Setiap hari mereka berjuang hebat,
mencari kepingan rezeki di tengah kondisi yang tak pasti.

Lalu, kemana mereka akan melangkah?
Keluar gerbong yang sesak ini?
Atau malah ikut serta ke pemberhentian berikutnya?

Aku tak tahu pasti,
Namun yang bisa kukatakan adalah,
mereka lebih mulia dibandingkan sekumpulan manusia necis di Senayan sana.

Kegigihan mereka tidak akan berhenti.
Bahkan hingga nanti kereta ini tiba di Jakarta.
Karena bagi mereka,
hidup tidak semudah kereta yang jalurnya hanya lurus saja.

Senja Utama, 22-10-2010. 22.25

Oleh - oleh dari OSLO - Melanglang

Post dibawah ini adalah catatan perjalanan gue waktu ke Solo akhir 2010 kemarin. Terbagi dari 2 bagian, bagian Melanglang sama bagian Kembali. Sengaja ditulis di blog ini biar blog ini post-nya nambah (iya, gue tau gue emang males). Enjoy!


The Rail is My Only Friend

On the night like this
Sitting on this seat
It's all black outside
I'm feeling alone

Where are you now?
I am searching for a light
Light that never turn off,
im searching for you
But nothing, i found nothing

This train make some weird noise
But the noise is warm and comfort
Still, i'm feeling empty inside
Yeah, the rail is my only friend

Senja Utama, 18-10-10. 21.15

Catatan Orang yang Bertamu

Deru kereta menggebu - gebu.
Membantai jalanan lurus yang semu.
Esok pagi Aku akan jadi tamu.
Di kota Oslo kita akan bertemu.

Malam, gelap, hitam pekat.
Tak ada satu pun yang mendekat.
Mungkin karena semua sudah penat.
Menghadapi dunia yang laknat.

"Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan"
Ah, itu hanya sajak lagu tertinggal jaman.
Kenyataanya perjalanan ini menyenangkan.
Sudahlah kawan, mari tertawa, hidup tak usah dihiraukan!

Senja Utama. 18-10-2010. 21.54

Tiba

Pagi, selimut mimpi telah pergi.
Kabut dan asap datang silih berganti.
Dan disinilah aku berdiri.
Di tempat yang ramai, namun masih terasa sunyi.

Ah, inilah Indonesia-ku.
Tempat aku lahir, bernapas dari paru - paru.
Lukisan kuas mahakarya dari-Mu.
Sungguh beruntung aku bisa merasakan dengan sekujur tubuhku.

Kereta ini sedikit lagi berhenti.
Tapi tidak untuk yang terakhir kali.
Masih banyak petualangan yang ingin aku lalui.
Dan benar, aku ingin hidup seribu tahun lagi!

Senja Utama, 19-10-2010. 05.43

Wednesday, November 23, 2011

Untuk Pecinta dari Sang Dicinta

Halo, apa kabar?
Mungkin kamu baik-baik saja.
Aku disini juga begitu. Saat ini aku sedang menikmati saat-saat terindah dalam hidupku.
Punya banyak teman, dikelilingi orang-orang yang aku sayang. Dan aku sedang mengejar mimpiku.

Aku tahu kita tidak pernah berjumpa lagi di kehidupan nyata. Namun di dunia maya aku tahu, kamu sering mengintip Facebook dan timeline ku. Aku tak pernah keberatan. Aku juga tak keberatan jika kamu memanggilku dengan sebutan, "My Light".
Namun, aku selalu bingung jika kamu mulai me reply twit ku dengan penuh perhatian atau memberi komentar pada foto-foto di Facebook ku dengan pujian. Aku hanya bisa bertanya-tanya sendiri, "apa maksud orang ini?" Dan beberapa kali aku tak membalas twit mu, karena aku terlalu bingung. Kamu tentu paham bahwa kita tak mungkin kembali seperti dulu.

Waktu berlalu. Semua sudah berubah. Kamu harus mengerti bahwa aku telah punya kehidupan sendiri.

Aku ingat beberapa kenangan yang telah kita jalani bersama. Namun, itu hanya kenangan. Tak ada yang istimewa dari itu semua. Jangan pernah memposisikan diriku sebagai diriku yang dulu. Jangan selalu terpaku dengan masa lalu. Masa lalu hanya membuat kita lemah.

Aku berterima kasih atas semua yang sudah kau lakukan. Dan seperti doamu padaku, aku juga berharap kau selalu bahagia.

ps: Terimakasih atas sesuatu yang kau berikan di hari bahagia itu. Walau tak ada namanya, aku selalu tahu bahwa itu pemberianmu.