Thursday, June 9, 2016

Malam Ini Kita Menuju Abadi

Lelah malam ini hanya pelepah yang umurnya takkan lama.
Tapi ingatan itu, akan hidup abadi dalam benak
seperti tamu pertama tawanan paling kesepian di penjara.

Api di dada dan cahaya di mata
adalah modal mu untuk berguna dan memberi bahagia.

Terus kobarkan dan jangan meredup.
Karena ribuan senyum adalah pertanda bahwa kamu dalam ingatan itu
akan terus bergema dan mustahil terlupa.

Coba ingat lagi
bukankah untuk itu kita hidup?

Thursday, June 2, 2016

Luapan yang Telah Menunggu Lama

Orang banyak salah kaprah.
Hanya menilai berdasarkan apa yang ada di wajah.
Saat melihat ku duduk di meja coklat kayu jati sambil membaca buku puisi, mereka tersenyum geli. Di pikirannya tak mungkin aku takluk oleh bait-bait indah ini.

Bukan soal mengikuti apa yang sedang digemari. Tapi ini puisi, saripati keindahan hidup.
Dan setiap kali bersentuhan dengannya, aku selalu kalah.

Aku cuek saja. Kuselami halaman demi halaman. Tenggelam dalam dunia yang belum sempat aku jamah.

Dalam tiap lembar nya, ada imajinasi yang menyala. Berpijar-pijar memohon keluar.

Aku tak tahan! Sudah terlalu lama tak merangkai huruf demi huruf. Kata demi kata. Menjadi kalimat-kalimat keresahan jiwa.

Kutumpahkan semua di media maya. Sedikit-sedikit, hingga aku tak sadar. Tahu-tahu, satu puisi sudah selesai.

Ya... Ini yang sedang kau baca.
Nikmatilah. Sebebasnya. Tanpa perlu takut salah kaprah.