Saya tidak pernah. Karena saya memang tidak punya ingatan yang baik.
Jika sedang bernostalgia dengan kenangan yang lalu, saya hanya mampu mengingat beberapa elemennya saja, tidak pernah sepenuhnya.
Hari ini, 1 tahun yang lalu, apa yang kamu lakukan? Apa yang terjadi di hari itu?
Mungkin kamu tidak akan pernah mengingatnya.
Bagi saya, 2 November semestinya menjadi hari yang biasa-biasa saja.
Tanggal 2 November bukan tanggal yang istimewa. Sama seperti tanggal 3 Januari, 8 Oktober, dan lain-lain.
Tidak ada Hari Raya yang jatuh pada tanggal 2 November. Tidak pula libur nasional.
Tanggal 2 November selalu berlalu begitu saja, tanpa ada ingatan dan kenangan khusus tentangnya.
Tapi, hal ini berubah sejak 1 tahun lalu.
Bagi saya, tanggal 2 November mendadak menjadi sebuah hari yang paling saya ingat. Sebuah hari yang spesial.
Lebih dari ratusan hari lain yang berserakan dengan bebas dalam ruang memori di otak saya.
Karena pada tanggal inilah, 1 tahun yang lalu, saya kehilangan seorang Bapak.
Saya yang tidak punya ingatan yang baik ini, mendadak mampu mengingat satu per satu, ruang dan waktu, detail demi detail, tentang kepergian Bapak.
Karena pada tanggal inilah, 1 tahun yang lalu, saya kehilangan seorang Bapak.
Saya yang tidak punya ingatan yang baik ini, mendadak mampu mengingat satu per satu, ruang dan waktu, detail demi detail, tentang kepergian Bapak.
Ingatan ini berkerak dalam otak, dan perlahan mulai menjadi sesuatu yang sakral untuk saya.
Begitu menakjubkannya sistem kerja otak manusia, hingga 1 kejadian saja mampu mengubah pandangan seseorang tentang sebuah hari.
Setelah 24 tahun saya hidup, ribuan hari telah saya jalani, hari yang biasanya tak pernah jadi hari yang saya ingat, kini berubah menjadi segalanya.
365 hari yang lalu, untuk terakhir kalinya saya kecup wajah Bapak, sembari bersumpah di telinganya bahwa saya bertekad akan jadi orang yang akan membuatnya bangga. Saya akan hidup dengan berani dan tidak akan mempermalukan Bapak.
Begitu banyak yang saya akan saya lalui, begitu banyak momen yang akan saya kenang.
Namun, diantara ribuan hal yang saya bisa ingat dalam otak saya, memori tentang Bapak akan selalu muncul menjadi yang utama, dan itu akan selalu saya jaga.
Karena ketika seseorang pergi untuk selamanya, ia hanya akan hidup dalam ingatan orang-orang yang mencintainya.
Kini, 2 November takkan pernah lagi jadi hari yang sama.
Begitu menakjubkannya sistem kerja otak manusia, hingga 1 kejadian saja mampu mengubah pandangan seseorang tentang sebuah hari.
Setelah 24 tahun saya hidup, ribuan hari telah saya jalani, hari yang biasanya tak pernah jadi hari yang saya ingat, kini berubah menjadi segalanya.
365 hari yang lalu, untuk terakhir kalinya saya kecup wajah Bapak, sembari bersumpah di telinganya bahwa saya bertekad akan jadi orang yang akan membuatnya bangga. Saya akan hidup dengan berani dan tidak akan mempermalukan Bapak.
Begitu banyak yang saya akan saya lalui, begitu banyak momen yang akan saya kenang.
Namun, diantara ribuan hal yang saya bisa ingat dalam otak saya, memori tentang Bapak akan selalu muncul menjadi yang utama, dan itu akan selalu saya jaga.
Karena ketika seseorang pergi untuk selamanya, ia hanya akan hidup dalam ingatan orang-orang yang mencintainya.
Kini, 2 November takkan pernah lagi jadi hari yang sama.
No comments:
Post a Comment