Seperti malam yang sudah-sudah, aku tenggelam dalam kesibukan hingga akhirnya terlelap dalam ruang 3x4 yang berantakan.
Ya, seharusnya itu yang terjadi.
Namun tidak ada yang biasa-biasa saja jika kau hadir menemaniku hampir sepanjang hari.
Aku bisa pastikan, 6 jam ternyata sebentar saja berlalu.
Kamu tahu jarak dari Blok-S ke rumahmu bukanlah jarak yang dekat?
Tapi denganmu di belakangku, memeluk tubuhku dengan malu-malu, bahkan jika rumahmu di Bogor sekalipun aku tak peduli.
Aku bahkan lebih senang jika rumahmu lebih jauh lagi, di Kutub Utara misalnya.
Karena aku ingin lebih lama menikmati perasaan ini.
Bangku teras rumahmu mungkin selalu diisi olehnya di lain hari.
Aku bisa bayangkan kalian tertawa dan berbincang hingga larut.
Tapi malam ini, aku yang jadi raja disana. Aku tak peduli walaupun hanya semalam.
Karena sayang, ini bukan soal waktu. Ini soal aku menghabiskan malam denganmu.
Sepanjang perjalanan pulang aku hanya termangu.
Diatas motor dalam kecepatan 60 km/jam aku merenungkan apa yang baru saja terjadi.
Lalu aku sampai pada 1 kesimpulan yang sesungguhnya cukup menyesakkan.
Kita sama-sama tahu bahwa masih ada rasa yang kuat, namun kenapa keadaan selalu tak memihak?
Kita sama-sama tahu ini tak benar, tapi kita sama-sama tak berdaya.
Aku tak ingin merusak apa yang telah kalian bangun, tapi aku tak kuasa menolakmu.
Kamu terlalu istimewa untuk aku acuhkan.
Aku yakin, kamu pasti merasakan apa yang kurasakan.
Saat ini aku memang tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi ke depannya.
Kamu jalani saja dulu hidupmu. Sementara aku akan mengusahakan apa yang aku bisa.
Aku tak ingin menjajikan apa-apa, karena masih banyak orang yang harus aku bahagiakan.
Tapi, salah besar jika kamu pikir aku tak menginginkanmu.
Semenjak pertama kali kau jadi milikku, bahkan sampai saat ini,
wajahmu adalah wajah yang ingin kulihat saat aku membuka mata, setiap pagi, selama sisa hidupku.
Diilhami oleh kisah kasih sepasang mahluk Tuhan yang sangat saya kenal, lagu-lagu Sheila on 7, dan perjalanan pulang dari kantor ke rumah.
No comments:
Post a Comment