Bulan telah tiba, malam sebentar lagi dimulai.
Kesunyian dan kegelapan akan mengisi setiap detik.
Di sebuah ruang kosong penuh debu.
Beberapa raga tersaji di atas meja.
Berbagai senjata telah disiapkan.
Wajah para algojo kini berubah, tak terbaca.
Manusia tak berdosa dituduh bersalah.
Mereka dihabisi tanpa tau apa-apa.
Phobia akan suatu paham telah menghantui negeri ini.
Persetan dengan kemanusiaan dan rasa iba.
Semua disikat dengan dalih lindungi negeri.
Asumsi bodoh yang digunakan sekumpulan penguasa.
Ketika rakyat hanya jadi boneka penguasa yang kejam.
Darah-darah dari jiwa yang lemah tanpa kuasa,
bercucuran percuma, tak punya arti.
Hanya jadi pemenuhan birahi akan kekuasaan tertinggi.
Kalau sudah begitu apa yang bisa dilakukan?
Misteri ini terlalu gelap, terlalu samar dan dalam.
Siapa-siapa yang bertanggungjawab mungkin sudah menghilang selamanya.
Yang tersisa hanya kabut dingin dan mencekam, kebenaran yang belum tersentuh.
Apa yang terjadi dan siapa yang bertanggungjawab?
Misteri-misteri penting yang seharusnya segera dibuka.
Demi ratusan ribu jasad yang bersemayam di tanah ankara.
Mungkin kebenaran tak ada artinya bagi mereka yang sudah tiada.
Namun, itu akan sangat berguna untuk orang-orang di masa ini dan di masa depan.
Generasi selanjutnya harus tahu kebenaran, harus tahu sejarah bangsanya.
Karena bangsa yang tak tahu dari mana ia berasal, takkan tahu kemana ia akan melangkah.